Saturday, April 09, 2011

Alhamdulillah

Segala puji hanyalah milik Alloh ta'ala, Robbal A'lamin yang meninggikan langit tanpa penyangga dan menghamparkan bumi yang begitu luasnya. Sungguh rasa syukur ini hanyalah pantas ku haturkan kepada Mu.
Untuk kesekian kalinya, Alloh ta'ala perkenankan kaki ini melangkah, menghadiri salah satu taman dari taman-taman syurga di dunia. Alangkah bahagia yang tiada terkira dan sulit untuk digambarkan, senang sekali. Tidak tau mengapa, saya selalu tidak bisa tahan, air mata mengalir dari sudut kelopak mata. . . perlahan dan sangat lembut.
Saya amat bahagia kawan, saya bahagia dapat duduk dengan tenang mendengarkan paparan ilmiah dari hadist nabi yang mulia. Bait demi bait nasihat yang menentramkan jiwa saya dengarkan dan saya catat dengan seksama. Dan bahasan kali ini adalah tentang keutamaan zakat.

Zakat melatih kita untuk menjadi pribadi yang berahklak mulia.

"Apabila anak adam berhasil mendapatkan emas sebesar lembah maka ia kan berambisi untuk lembah yang kedua, dan apabila sudah mendapatkan yang kedua maka ia berambisi untuk yang ketiga. Dan tidak ada yang dapat memenuhi isi perut manusia kecuali tanah" (Hr. Thirmidzi, shohih)

Hadist diatas menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki kecintaan dan ambisi terhadap dunia. Ambisi tersebut barulah berakhir saat manusia hendak dimasukkan kedalam tanah(liang kubur).
Dengan zakatlah agama ini mengajarkan kita sebagai seorang muslim untuk berbagi dengan sesama, mengikis ambisi dan kecintaan kita terhadap dunia yang terlalu berlebihan.

Semoga Alloh ta'ala lindungi kita dari rasa terlalu cinta akan dunia.
Semoga kita menjadi orang-orang yang dermawan, selalu berupaya untuk memberi dan bukan meminta atau mengharapkan uluran tangan orang lain.

Sungguhlah tangan diatas lebih mulia dari pada tangan dibawah. Memberi. . . bukanlah dominasi orang-orang kaya saja. Ini masalah mental kawan. . . Berpeluh keringat itu lebih bersahaja dari pada tenang dengan hasil meminta.

Akhirnya, malam itu ku lalui dengan sangat indah. Lantunan bait-bait nasehat yang membekas dalam hati dan menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama.

"Miskin harta, tidak lantas menjadikan kita miskin jiwa"
Bersyukurlah. . . dan tetap tersenyum kawan. :)

Teman baru saya "Hebat"

Malam ini, Jakarta 8 April 2011, ba'da magrib bertemu kembali dengan nya. Seorang pria muda, berusia 25 th dan berbadan tegap dengan tinggi badan + 165cm. Kami bertemu di mushola dekat rumah. Beliau teman baru saya. Sudah dua kali saya diajaknya datang ke sebuah kajian bersama. Kajian setiap jum'at malam, tepat'a ba'da magrib sampai ba'da isya. Kami memang mengikuti kajian rutin kitab arba'in annawawiyah setiap jum'at malam.

Saya dibonceng motornya malam ini menuju tempat kajian. Tidak begitu jauh dari rumah, hanya 10 menit perjalanan apabila ditempuh dengan menggunakan sepeda motor.
Sampai sekarang, saya masih terkagum-kagum dengan teman saya yang satu ini. Rasa kagum itu bermula saat kami tengah berbincang diatas sepeda motor milik'a.
Teman saya : "Mas .  . . sudah berkeluarga ?"
Saya    : "Wah belum mas, saya belum menikah, kalo nt. . . sudah menikah mas?"
Teman saya : "Alhamdulillah saya sudah menikah, sudah punya anak satu, umur 1.5 th"
Saya    : "Heu', memang umur'a berapa mas? kaya'a qt masih sepantaran?"
Teman saya : "Umur saya 25 th mas, saya menikah semenjak umur 23 th"
Sepontan saya menjawab "Waduh. . . hebat euy" umur 23 sudah berani menikah *saya geleng2 kepala.

Untuk zaman sekarang ini, bagi lelaki. . . menikah di bawah umur 25 th itu dianggap masih sangat muda, bahkan sebagian yang lain mengatakan masih belum pantas.
Dan saat beliau menikah, beliau masih dalam kondisi belum mengaji (masih awam).
Itu yang membuat saya geleng-geleng kepala. Disaat orang lain masih berfikir untuk menikmati masa mudanya dengan cara berpacaran, tetapi beliau sudah berani berkomitmen untuk menikah. MantaB !!

Saya langsung bilang pada teman saya tersebut, "Mas do'akan saya ya mas, semoga Alloh mudahkan saya untuk menikah" :D

Saya ingin menikah muda mas :D

Sunday, April 03, 2011

"Diam dan introspeksi diri, sepertinya itu lebih menenangkan dan mencegah untuk berfikiran buruk"
Tersenyum kawan :)


Sahabat
 
Powered by Blogger