Saturday, June 11, 2011

Mama

Bismillah . .
Hari senin 06/06/2011, saya berkesempatan duduk dirumah pagi hari, temani mama. Hari itu saya berangkat kerja siang, jam 2 siang dari rumah.
Tidak seperti biasanya saya berkesempatan temani mama pagi hari dan di hari kerja pula. Walhasil . . ibunda ku senang sekali ada anaknya yang bisa diajak ngobrol untuk berbagi cerita tentang hal apapun.

Pagi-pagi (setelah sholat shubuh) biasanya mama senang sekali masak untuk anaknya. Ciri khas yang tidak pernah hilang sampai sekarang adalah suara dapur di pagi hari. Seru dan ngangenin.
Mama paling tidak bisa lihat anak-anaknya lapar. Sepertinya dipoint ini semua mama punya naluri yang sama.

Pagi itu kami saling melepas rindu, karena saya hanya sanggup pulang kerumah orang tua paling sering satu minggu sekali. Selebihnya saya beraktifitas di pabrik karena saya adalah seorang buruh pabrik.
Mulai dari perbincangan aktifitas rumah, bercerita tentang kaka ku yang telah berkeluarga, dan sampailah pada perbincangan tentang aktifitas keseharian ku.
Pesan mama ku yang amat membekas kala itu adalah:

"Jangan tergiur dengan hal-hal yang ga bener Le, jangan pernah memakan harta RIBA"

Subhanalloh . . .
Mama ku tidak pernah menuntut apapun dari ku, cuma satu tuntutannya "Jangan lupa makan ya Le"
Itu saja seingatku, selebihnya beliau tidak pernah menuntut apapun.

Pesannya pagi itu hebat sekali, dan akan kusampaikan pada anak ku kelak. InsyaAlloh.

Dua hari berikutnya saya berkesempatan pulang kerumah lagi. Ada oleh-oleh dari tante Ning, oleh-olehnya banyak sekali.
Jam 7 pagi saya bergegas pulang mengantarkan oleh-oleh tersebut, saya tau... mama bakal sangat senang lihat anaknya pulang lagi dan bawa oleh-oleh dari tante Ning pula.
Ternyata sesampainya disana, guratan rasa gelisah tergambar diwajahnya.
Saya cium keningnya berkali-kali.. mama pun tersenyum pahit. Wajahnya khawatir.
Ternyata memang ada masalah dirumah.

Yaa Robbi. . .
Saya memang paling gelisah saat ada masalah dengan mama, bisa-bisa mendadak diam dan menangis.
Tentunya tidak di depan orang. Suasana hati itu sulit hilang, wuuufff gelisah.

Yaa Robbi . . karuniakanlah perlindungan Mu senantiasa kepada kedua orang tua ku dari segala macam keburukan.

Kawan. . kelak kita akan menjadi orang tua dari anak-anak kita, dan banyak hal yang harus kita korbankan untuk mereka. Jiwa dan raga.
Dan pertanggung jawabannya kelak pada sang Maha Kuasa.

Laa haula walaquwwata illa billah

2 comments:

Riska said...

"Yaa Robbi . . karuniakanlah perlindungan Mu senantiasa kepada kedua orang tua ku dari segala macam keburukan." >> aaamiiin

nice post

Ibnu Hisyam said...

aamiin. .

Semoga kelak jadi mama yg baik :)

 
Powered by Blogger